Cryptography adalah suatu metode yang digunakan untuk mengamankan pesan.
Seseorang yang melakukan kriptografi disebut cryptographer.
Sedangkan ilmu yang mempelajari tenang seni membuka chipertex disebut cryptanalyst.
Kriptografi digunakan untuk menjaga kerahasiaan suatu pesan (confidentiality)
agar tidak disalah gunakan oleh pihak-pihak yang salah.
Pada tahun 475 SM, bangsa Sparta, suatu bangsa militer pada
jaman Yunani kuno, menggunakan teknik kriptografi yang disebut scytale, untuk
kepentingan perang. Scytale adalah teknik kriptografi yang terbuat dari tongkat dengan papyrus yang
mengelilinginya secara spiral.
Kunci dari scytale adalah diameter tongkat yang digunakan oleh
pengirim harus sama dengan diameter tongkat yang dimiliki oleh penerima pesan,
sehingga pesan yang disembunyikan dalam papyrus dapat dibaca dan dimengerti
oleh penerima.
Sekitar tahun 60 S.M Julius Caesar, seorang kaisar terkenal
Romawi yang menaklukkan banyak bangsa di Eropa dan Timur Tengah juga
menggunakan suatu teknik kriptografi yang sekarang disebut Caesar cipher.
Teknik yang digunakan mensubstitusikan alfabet secara beraturan, yaitu oleh
alfabet ketiga yang mengikutinya, misalnya, alfabet ‘A’ digantikan oleh ‘D, ‘B’
oleh ‘E’, dan seterusnya. Sebagai contoh, suatu pesan berikut :
Gambar 1. Caesar Cipher |
Pesan” belajar kriptografi” akan berubah menjadi “ehodmdu
nulswrjudil”
Dalam kriptografi terdapat beberapa istilah seperti plaintext,
chiphertext, enkripsi, dekripsi, dan key. Plaintext adalah kalimat atau pesan
yang akan awal yang akan diacak. Chipertext adalah pesan yang sudah diacak
melalui proses enkripsi. Sedangkan enkripsi adalah suatu teknik mengacak pesan
dengan menggunakan suatu aturan tertentu dengan key. Key adalah kunci yang
digunakan untuk mendekripsi pesan yaitu mengubah chipertext menjadi plaintext.
Berikut adalah diagramnya.
Gambar 2. Proses Enkripsi dan Dekripsi Pesan |
Terdapat 2 jenis kriptografi yaitu simetris kriptografi dan
asimetris kriptografi.
Simetris Kriptografi
Dalamsimetris kriptografi
digunakan satu buah kunci untuk proses enkripsi. Kunci yang digunakan untuk
proses enkripsi dan dekripsi pada prinsipnya identik, tetapi satu buah kunci
dapat pula diturunkan dari kunci yang lainnya. Kunci ini dirahasiakan sehingga disebut
juga sebagai secret-key ciphersystem. Jumlah kunci yang dibutuhkan
umumnya adalah :
nC2 = n . (n-1)
——–
2
dengan n menyatakan banyaknya pengguna.
Contoh dari sistem ini adalah Data Encryption Standard (DES), Blowfish, IDEA.
Asimetris Kriptografi
Dalam asimetris kriptograi ini digunakan dua buah kunci dalam
proses enkripsinya. Satu kunci yang disebut kunci publik (public key) yang dapat dipublikasikan, sedang kunci yang
lain yang disebut kunci privat (private key)yaitu kunci yang harus
dirahasiakan. Contoh sistem ini antara lain RSA Scheme dan Merkle-Hellman
Scheme.
Terdapat 5 Teknik Dasar Kriptografi
Substitusi
Sbtitusi adalah suatu teknik megacak pesan dengan tabel
subtutusi. Tabel subtutusi dibuat sesuai dengan keinginan sesuai kebutuhan
dekripsi. Teknik ini mirip dengan tknik Caesar cipher yang telah dicontohkan
diatas.
Gambar 3. Tabel Substitusi |
Contoh :
Suatu plaintext dibah menjadi chipertext dengan metode subtitusi
dimana A=K.
Enkripsi metode subtitusi
key a=k
Plaintext = belajar
kriptografi
Chipertext = lovktk2ju2sz4yq2kps
Dekripsi metode subtitusi
Untuk mendekripsi chipertext digunakan tabel yang sama, namun
tabelnya dibalik
Gambar 4. Tabel Substitusi |
Chipertext = lovktk2ju2sz4yq2kps
Plaintext = belajar
kriptografi
Blocking
Metode ini dilakukan dengan membagi plaintext menjadi blok-blok
yang terdiri dari beberapa karakter. Blok-blok disesaikan dengan keinginan. Jumlah
lajur atau kolom menjadi kunci bagi kriptografi dengan teknik ini Plaintext
dimasukkan kedalam blok-blok secara vertical lal dibaca secara horizontal.
Contoh enkripsi dengan
metode blocking
Key = Kolom
(4), Baris (5)
Plaintext = “website rumus.xyz”
Plaintext = “belajar
kriptografi”
Chipertext =”
bairerpal tfakoijrg “
Gambar 6. Enkripsi dengan Blocking |
Permutasi / transposisi
Teknik permutasi atau sering juga disebut transposisi adalah
teknik enkripsi dengan cara memindahkan atau merotasikan karakter dengan aturan
tertentu biasanya dibagi menjadi blok-blok dengan panjang yang sama. Prinsipnya
adalah berlawanan dengan teknik substitusi. Dalam teknik substitusi, karakter
berada pada posisi yang tetap tapi identitasnya yang diacak. Pada teknik
permutasi, identitas karakternya tetap, namun posisinya yang diacak. Sebelum
dilakukan permutasi, umumnya plaintext terlebih dahulu dibagi.
Contoh enkripsi dengan
metode permutasi/transposisi
Key = kalimat
dibagi menjadi 5 suku kata dimana huruf pertama dirotasikan dengan
huruf ketiga, huruf pertama dirotasikan dengan
huruf kelima.
Chipertext =”bewis etursumx. zy"
Plaintext = “belajar kriptografi”
Chipertext =” lebja
rarktpigorar i “
Ekspansi
Ekspansi adalah metode sederhana untuk mengacak pesan adalah
dengan memelarkan pesan itu dengan aturan tertentu. Salah satu contoh
penggunaan teknik ini adalah dengan meletakkan huruf konsonan atau bilangan
ganjil yang menjadi awal dari suatu kata di akhir kata itu dan menambahkan
akhiran “an”. Bila suatu kata dimulai dengan huruf vokal atau bilangan genap,
ditambahkan akhiran “i”.
Plaintext = “belajar
kriptografi”
Chipertext =”“belajaran
kriptografian”
Pemampatan (Compaction)
Pemampatan adalah teknik kriptograi dengan cara mengurangi
panjang pesan atau jumlah bloknya. Contoh sederhana ini menggunakan cara
menghilangkan setiap karakter ke-tiga secara berurutan. Karakter-karakter yang
dihilangkan disatukan kembali dan disusulkan sebagai “lampiran” dari pesan
utama, dengan diawali oleh suatu karakter khusus, dalam contoh ini digunakan
“&”. Proses yang terjadi untuk plaintext kita adalah :
Plaintext = “website rumus.xyz”
Chipertext =” wesie ums.yz&btrux"
Gambar 7. Contoh Enkripsi dengan Pemampatan |
Plaintext = “belajar kriptografi”
Chipertext = ”beajr ritorai &lakpgf"
Gambar 8. Enkripsi dengan Pemampatan |
Aturan penghilangan karakter dan karakter khusus yang berfungsi
sebagai pemisah menjadi dasar untuk proses dekripsi ciphertext menjadi
plaintext kembali.
Dengan menggunakan kelima teknik dasar kriptografi diatas, dapat
diciptakan kombinasi teknik kriptografi yang amat banyak, dengan faktor yang
membatasi semata-mata hanyalah kreativitas dan imajinasi kita. Walaupun sekilas
terlihat sederhana, kombinasi teknik dasar kriptografi dapat menghasilkan
teknik kriptografi turunan yang cukup kompleks, dan beberapa teknik dasar
kriptografi masih digunakan dalam teknik kriptografi modern.
ENKRIPSI MODERN
1.
Data Encryption
Standard (DES)
·
standar bagi USA
Government
·
didukung ANSI dan IETF
·
popular untuk
metode secret key
·
terdiri dari : 40-bit,
56-bit dan 3×56-bit (Triple DES)
2.
Advanced Encryption
Standard (AES)
·
untuk menggantikan DES
(launching akhir 2001)
·
menggunakan variable
length block chipper
·
key length : 128-bit,
192-bit, 256-bit
·
dapat diterapkan untuk
smart card.
3.
Digital Certificate
Server (DCS)
·
verifikasi untuk
digital signature
·
autentikasi user
·
menggunakan public dan
private key
·
contoh : Netscape
Certificate Server
4.
IP Security (IPSec)
·
enkripsi
public/private key
·
dirancang oleh CISCO
System
·
menggunakan DES 40-bit
dan authentication
·
built-in pada produk
CISCO
·
solusi tepat untuk
Virtual Private Network (VPN) dan Remote Network Access
5.
Kerberos
·
solusi untuk user
authentication
·
dapat menangani
multiple platform/system
·
free charge (open
source)
·
IBM menyediakan versi
komersial : Global Sign On (GSO)
6.
Point to point
Tunneling Protocol(PPTP), Layer Two Tunneling Protocol (L2TP)
·
dirancang oleh
Microsoft
·
autentication
berdasarkan PPP(Point to point protocol)
·
enkripsi berdasarkan
algoritm Microsoft (tidak terbuka)
·
terintegrasi dengan
NOS Microsoft (NT, 2000, XP)
7.
Remote Access Dial-in
User Service (RADIUS)
·
multiple remote access
device menggunakan 1 database untuk authentication
·
didukung oleh 3com,
CISCO, Ascend
·
tidak menggunakan
encryption
8.
RSA Encryption
·
dirancang oleh Rivest,
Shamir, Adleman tahun 1977
·
standar de facto dalam
enkripsi public/private key
·
didukung oleh
Microsoft, apple, novell, sun, lotus
·
mendukung proses
authentication
·
multi platform
9.
Secure Hash Algoritm
(SHA)
·
dirancang oleh
National Institute of Standard and Technology (NIST) USA.
·
bagian dari standar
DSS(Decision Support System) USA dan bekerja sama dengan DES untuk digital
signature.
·
SHA-1 menyediakan
160-bit message digest
·
Versi : SHA-256,
SHA-384, SHA-512 (terintegrasi dengan AES)
10. MD5
·
dirancang oleh Prof.
Robert Rivest (RSA, MIT) tahun 1991
·
menghasilkan 128-bit
digest.
·
cepat tapi kurang aman
11. Secure Shell (SSH)
·
digunakan untuk client
side authentication antara 2 sistem
·
mendukung UNIX,
windows, OS/2
·
melindungi telnet dan
ftp (file transfer protocol)
12. Secure Socket Layer (SSL)
·
dirancang oleh
Netscape
·
menyediakan enkripsi
RSA pada layes session dari model OSI.
·
independen terhadap
servise yang digunakan.
·
melindungi system
secure web e-commerce
·
metode public/private
key dan dapat melakukan authentication
·
terintegrasi dalam
produk browser dan web server Netscape.
13. Security Token
·
aplikasi penyimpanan
password dan data user di smart card
14. Simple Key Management for Internet Protocol
·
seperti SSL bekerja
pada level session model OSI.
·
menghasilkan key yang
static, mudah bobol.
APLIKASI ENKRIPSI
Beberapa aplikasi yang memerlukan enkripsi untuk pengamanan data
atau komunikasi diantaranya adalah :
a. Jasa telekomunikasi
·
Enkripsi untuk
mengamankan informasi konfidensial baik berupa suara, data, maupun gambar yang
akan dikirimkan ke lawan bicaranya.
·
Enkripsi pada transfer
data untuk keperluan manajemen jaringan dan transfer on-line data billing.
·
Enkripsi untuk menjaga
copyright dari informasi yang diberikan.
b. Militer dan pemerintahan
·
Enkripsi diantaranya
digunakan dalam pengiriman pesan.
·
Menyimpan data-data
rahasia militer dan kenegaraan dalam media penyimpanannya selalu dalam keaadan
terenkripsi.
c. Data Perbankan
·
Informasi transfer
uang antar bank harus selalu dalam keadaan terenkripsi
d. Data konfidensial perusahaan
·
Rencana strategis,
formula-formula produk, database pelanggan/karyawan dan database operasional
·
pusat penyimpanan data
perusahaan dapat diakses secara on-line.
·
Teknik enkripsi juga
harus diterapkan untuk data konfidensial untuk melindungi data dari pembacaan
maupun perubahan secara tidak sah.
e. Pengamanan electronic mail
·
Mengamankan pada saat
ditransmisikan maupun dalam media penyimpanan.
·
Aplikasi enkripsi
telah dibuat khusus untuk mengamankan e-mail, diantaranya PEM (Privacy Enhanced
Mail) dan PGP (Pretty Good Privacy), keduanya berbasis DES dan RSA.
f. Kartu Plastik
·
Enkripsi pada SIM
Card, kartu telepon umum, kartu langganan TV kabel, kartu kontrol akses ruangan
dan komputer, kartu kredit, kartu ATM, kartu pemeriksaan medis, dll
·
Enkripsi
teknologi penyimpanan data secara magnetic, optik, maupun chip.
Rumus Dasar Kriptografi (Enkripsi & Dekripsi)
4/
5
Oleh
D Rumus
Komentar dulu baru nge-line. Rumus.xyz